MAKALAH ETIKA BERPENAMPILAN SEKRETARIS DI TEMPAT KERJA
Pembimbing: Sutirman, M.Pd.
Oleh :
Shofi Lareta Ayu Syafitri
14811134003
PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN D3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekretaris adalah orang, pegawai ataupun karyawan yang di berikan tugas dan juga pekerjaan yang berhubungan dengan masalah rahasia suatu negara atau perusahaan. Selain itu pekerjaan sekretaris biasanya berhubungan dibidang perkantoran dan administrasi Atau dapat di katakan definisi sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan ataupun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan. Dari asal mula katanya kita bisa menarik kesimpulan bahwa sekretaris adalah seseorang yang dipercaya yang pekerjaannya membantu, memperlancar dan mempermudah pekerjaan pimpinan dalam bidang administrasi kantor agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Selain berkutat dengan pekerjaan yang bersifat administratif, sekretaris juga identik dengan pekerjaan yang teratur dan menjadi ikon sebuah perusahaan. Sebagai ikon sebuah perusahaan maka sekretaris adalah “pintu gerbang” nya karena sekretaris dituntut untuk berinteraksi dengan banyak orang seperti atasan, rekan kerja bahkan relasi-relasi atasan. Seperti halnya publik relation, seorang sekretaris juga dituntut punya penampilan menarik dan profesional
Namun ketika kita bertanya dengan masyarakat maka sebagaian dari mereka beranggapan bahwa sekretaris adalah seorang wanita cantik dan seksi yang selalu mengikuti kemanapun atasan pergi bahkan lebih buruk lagi sebagian masyarakat beranggapan bahwa sekretaris biasanya seseorang yang memiliki ‘hubungan’ dengan atasannya tersebut. Tidak hanya dari segi penampilan luar saja, profesi sekretaris pun mendapat image buruk dari sisi lingkup pekerjaanya. Sekretaris identik dengan pekerjaan juru ketik dan hanya berkutat dengan kertas. Itulah mengapa di era modernisasi ini, profesi sebagai seorang sekretaris masih saja dianggap sebelah mata dan menjadi bahan pergunjingan baik didalam maupun diluar lingkungan kantor. Dari keterangan tersebut maka seharusnya di luruskan mengenai anggapan-anggapan buruk profesi sekretaris. Pada dasarnya sekretaris memiliki peranan yang sangat penting dalam memperlancar tugas-tugas pimpinan di perusahaan. Terutama bagi seorang pimpinan atau atasan, tanpa adanya sekretaris mungkin pekerjaan akan menjadi lebih berat. Umumnya, para pimpinan di sebuah perusahaan memiliki banyak sekali pekerjaan, tanggung jawab yang berlimpah dan kewajiban untuk menjaga hubungan dengan berbagai macam pihak di luar perusahaan. Peran sekretaris di sini adalah untuk meringankan beban pekerjaan mulai dari korespondensi, agenda pimpinan, pengarsipan dan masih banyak lagi. Oleh karena itu tanpa bantuan sekretaris maka pimpinan akan kewalahan dalam menangani pekerjaan.
Itulah mengapa profesi sekretaris tidak bisa di pandang sebelah mata. Selain itu di era modern ini sekretaris dituntut untuk mampu berpikir kritis dan bertindak secara profesional seorang sekretaris juga dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien. Apalagi pekerjaan sekretaris akan berkembang atau bertambah banyak seiring dengan tingkat kedudukan sekretaris itu sendiri serta penugasan dari atasannya atau pimpinannya. Idealnya untuk menjadi sekretaris profesional pun harus memiliki kualifikasi yang memenuhi mulai dari syarat pengetahuan, syarat ketrampilan dan juga syarat kepribadian.
Seorang sekretaris yang profesional haruslah memiliki etika dalam bekerja karena etika tersebut termasuk dalam syarat kepribadian. Terkadang di sebuah perusahaan ketika sekretaris telah memenuhi kualifikasi secara teknik ataupun kemampuan tetapi sekretaris tersebut belum memiliki etika yang baik. Etika tersebut beragam mulai dari etika berkomunikasi, etika menerima tamu, etika berpenampilan dan masih banyak lagi. Dari hal tersebut karena etika seperti sebuah peraturan yang tidak tertulis maka banyak sekretaris yang masi mengabaikan etika tersebut. Ketika sekretaris mengabaikan bagaimana etika berpenampilan secara profesional dan sekretaris tersebut berpenampilan sesuai keinginaan mereka yang akhirnya membuat masyarakat beranggapan bahwa sekretaris itu berpakaian seksi. Stigma inilah yang harusnya diluruskan sehingga sekretaris dituntut mengetahui dan juga menerapkan etika di tempat kerja.
A. Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa permasalah terkait dengan etika sekretaris di tempat kerja, di antaranya adalah :
1. Masih banyaknya anggapan miring masyarakat terhadap profesi sekretaris.
2. Masih banyaknya stigma bahwa sekretaris itu harus cantik dan seksi.
3. Masih banyaknya sekretaris yang tidak mengetahui dan menerapkan etika di tempat kerja khusunya etika berpenampilan.
B. Pembatasan Masalah
Makalah ini akan difokuskan pada upaya mengatasi masalah masih banyaknya sekretaris yang tidak mengetahui dan menerapkan etika di tempat kerja khususnya etika berpenampilan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Etika apa saja yang harus diketahui dan diterapkan sekretaris di tempat kerja?
2. Apakah yang dimaksud dengan etika berpenampilan di tempat kerja?
3. Etika berpenampilan seperti apakah yang harus diketahui dan diterapkan sekretaris di tempat kerja?
D. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui etika yang harus diterapkan sekretaris di tempat kerja.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan etika berpenampilan di tempat kerja.
3. Untuk mengetahui etika berpenampilan seperti apa yang harus diterapkan sekretaris di tempat kerja.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti
· Sebagai sarana memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai etika di tempat kerja.
· Sebagai tambahan khasanah pengetahuan mengenai etika di tempat kerja khususnya etika berpenampilan.
2. Sekretaris
· Sebagai Dapat menambah pengetahuan dan menambah referensi mengenai etika sekretaris dalam berpenampilan.
· Dapat menambah pengetahuan tentang dunia sekretaris, sehingga dapat dijadikan bekal dalam mempersiapkan diri untuk terjun dalam dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno:ethikos", yang berarti "timbul dari kebiasaan". Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Menurut Suseno, 1987 etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.
Sedangkan menurut Kattsoff, 1986 etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul kadir,memberikan tiga arti etika yaitu :
Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat
1) Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode etik
2) Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan filsafat moral
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
2. Manfaat Etika
1) Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2) Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
3) Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4) Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai
3. Jenis Etika
1) Etika filosofis
Etika filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata “philosophis” yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: “philos” yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Etika filosofis adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut pandangan filsafat. Dalam filsafat yang diuraikan terbatas pada baik-buruk, masalah hak-kewajiban, maslah nilai-nilai moral secara mendasar. Disini ditinjau hubungan antara moral dan kemanusiaan secraa mendalam dengan menggunakan rasio sebagai dasar untuk menganalisa.
2) Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama.
3) Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat. Etika sosiologis memandang etika sebagai alat mencapai keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. Jadi etika sosiologis lebih menyibukkan diri dengan pembicaraan tentang bagaimana seharusnya seseorang menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan masyarakat.
4) Etika Diskriptif
Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini berbicara tentang kenyataan sebagaimana adanya tentang nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu fakjta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit. Dengan demikian etika ini berbicara tentang realitas penghayatan nilau, namun tidak menilai. Etika ini hanya memaparkab, karenyanya dikatakan bersifat diskriptif.
5) Etika Normatif
Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Jadi etika ini berbicara tentang norma-norma yang menuntun perilaku manusia serta memberi penilaian dan hiambauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya Dengan. Demikian etika normatif memberikan petunjuk secara jelas bagaimana manusia harus hidup secara baik dan menghindari diri dari yang jelek.
4. Pengertian Sekretaris
Sekretaris adalah dari segi asal katanya, istilah sekretaris asalnya dari kata “secretum” yaitu bahasa latin yang artinya rahasia. Kata “secretum” lalu kemudian berubah menjadi kata “secretarius” yaitu dalam bahasa Perancis, lalu “secretary” dalam bahasa Inggris, lalu akhirnya menjadi kata “secretaries” yaitu dalam bahasa Belanda, dan masuk ke Indonesia yang dikenal dengan istilah “sekretaris” yang berasal dari kata “secretaries” bahasa Belanda. Jadi diharapkan posisi ini diisi oleh orang yang bisa menjaga rahasia, khususnya pimpinan suatu organisasi. Berikut ini pengertian sekretaris yang penulis ambil dari berbagai sumber :
1) Menurut kamus Webster (Sutarto, 1997), sekretaris adalah seorang pegawai yang memelihara warkat, melakukan korespondensi dan tugas-tugas administrasi lainnya, juga pegawai yang mengepalai bermacam-macam pekerjaan, atau pegawai yang mengepalai suatu departemen pemerintahan.
2) Sedangkan menurut Fowler (1970), sekretaris adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu korespondensi, tugas administrasi, mendapatkan informasi dan menyimpan rahasia, atau pegawai yang ditunjuk oleh masyarakat atau organisasi untuk berkorespondensi dan memelihara warkat yang berkaitan dengan organisasinya.
3) Menurut The Liang Gie, (2002:25) yang dikutip Saiman adalah seorang petugas yang pekerjaanya menyelenggarakan urusan suratmenyurat termasuk menyiapkan bagi penjabat penting atau suatu organisasi.
5. Tugas Sekretaris
Tugas dari seorang sekretaris dapat dikelompokkan menjadi 8 macam sebagai berikut :
1) Tugas-tugas rutin
Yaitu tugas-tugas yang harus diselesaikan setiap harinya tanpa menunggu perintah,perhatian khusus maupun pengawasan khusus,diantaranya adalah membuka surat-surat yang masuk, menerima tamu, menyimpan surat/arsip, menangani telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan.
2) Tugas-tugas khusus
Yaitu tugas-tugas dari pimpinan yang membutuhkan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapat, pertimbangan, dan pengalamannya.tugas tersebut bisanya diberikan karena ada unsur kepercayaan bahwa sekretaris dapat menympan kerahasian tugas.Semisal membuat konsep surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat-surat rahasia,menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian cinderamata, mengurus perjalanan dinas pimpinan dan sebagainya.
3) Tugas istimewa
Yaitu tugas-tugas yang menyangkut keperluan pimpinan,diantaranya :
a. Membetulkan letak alat-alat tulis pimpinan beserta perlengkapan yang diperlukan
b. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasinya.
c. Bersama-sama atau mewkili seseorang menerima sumbangan-sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lain.
d. Mengingatkan pimpinan untuk membayar iuran atau asuransi dari suatu badan.
e. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
f. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor yang perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
4) Tugas resepsionis
Yaitu tugas sebagai penerima tamu,antara lain :
a. Menangani telepon serta mencatat pesan-pasan lewat telepon.
b. Menerima tamu yang akan bertemu dengan pimpinan.
c. Mencatat janji-janji untuk pimpinan.
d. Menyusun kerja sehari-hari pimpinan.
5) Tugas keuangan
Yaitu tugas mengelola keuangan,meliputi :
a. Menangani urusan keuangan pimpinan dengan bank.
b. Membayar rekening-rekening, pajak, sumbangan dana atas nam pimpinan.
c. Mengurus kas kecil,yaitu mencatat dan menyediakan dana untuk pengeluara rutin sehari-hari yang jumlahnya relatif kecil.
6) Tugas sosial
Yaitu tugas amal atau kemasyarakatan,antara lain :
a. Mengurus rumah tangga kantor pimpinan.
b. Mengatur penyelengaraan respsi untuk kantor beserta pengurusan udangan.
c. Menyumbang untuk amal.
7) Tugas insidental
Yaitu tugas-tugas yang dilaksanakan pada waktu dan keadaan tetentu, antara lain :
a. Menyiapakn agenda rapat,menyiapkan laporan, pidato atau pernyataan pimpinan.
b. Membuat ikhtisar dari berita atau karangan yang temuat dalam surat kabar, majalah, brosur yang ada kaitannya dengan perusahaan.
c. Mengoreksi bahan-bahan cetakan seperti brosur, undangan, prospectus, formulir dan datar yang di konsep pimpinan.
d. Mewakili pimpinan dalam berbagsi resepsi atau pertemuan.
e. Membantu penerbitan intern organisasi.
8) Tugas sekretaris dalam business meeting
Yaitu tugas sekretaris dalam mengorganisir suatu peretemuan bisnis.
6. Karakteristik Pekerjaan Sekretaris
Dalam bekerja seringkali pimpinan menuntut seorang sekretaris dapat menangani semua pekerjaan secara sempurna, untuk itu pada umumnya seorang pimpinan akan mengharapkan sekretaris mempunyai kemampuan dan sikap sebagai berikut :
1) Keterampilan
a. Dapat mengelola tugas-tugas rutin
b. Berprakarsa dalam menyelesaikan masalah yang ditemui tanpa mengganggu atasan.
c. Melaksanakan tindak lanjut atas segala hal sehingga selesai secara tuntas.
d. Bersedia untuk bekerja atau menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa harus diminta
e. Mengelola kantor secara baik selama atasan tidak berada di tempat dalam waktu lama.
f. Bekerja secara sistematis, mempunyai kebiasaan bekerja yang mantap.
g. Mengelola waktu secara baik.
h. Mengerti secara baik lingkup `pekerjaan atasan, serta aktifitas atasan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
i. Memperluas pengetahuan dengan membaca, bila ada hal yang menarik dapat menyampaikan pada atasan.
j. Menerima dikte dengan baik.
k. Mengkonsep surat sederhana
l. Inisiatif untuk memperbaiki/mengatur ruang kerja atau metode kerja.
m. Menyampaikan pikiran baik secara tertulis maupun lisan.
n. Berpartisipasi dalam mengikuti program pengembangan diri
o. Berpenampilan professional
2) Sifat
a. Kesetiaan
b. Sikap bijaksana dan mampu menyimpan rahasia
c. Dapat dipercaya dan jujur
d. Daya ingat yang kuat
e. Dapat diandalkan serta mempunyai tanggung jawab
f. Waspada dan sigap
g. Mampu berprakarsa/inisiatif
h. Dapat berdiplomasi
i. Kerapihan dalan penampilan/pekerjaan dan tempat kerja
j. Daya nalar tinggi
k. Bersikap tenang
l. Mudah menyesuaikan diri pada lingkungan dan keadaan.
m. Tetap sopan, bersedia membantu dan bersikap hormat terhadap semua orang.
n. Bersikap tenang dalam keadaan kritis.
o. Loyal terhadap atasan
7. Etika Berpenampilan di tempat kerja
Menurut pendapat para ahli pengertian penampilan adalah :
1) Penampilan diri ialah pembentukan diri seseorang untuk menjadi lebih menarik terutama dari segi fisik dan juga pembentukan kepribadian yang mempesonakan terutama bagi kaum wanita.
2) Penampilan adalah cara seseorang merubah dirinya menjadi lebih baik dalam berpenampilan.
3) Penampilan yaitu suatu proses untuk merubah diri menjadi lebih menarik untuk dipandang.
4) Penampilan Ideal yaitu penampilan yang dirasa pas oleh orang tersebut atau penampilan yang tidak berlebih.
5) Penampilan Menarik yaitu penampilan yang indah dipandang dan penampilan yang memiliki daya tarik bagi orang yang memandangnya.
Sebelum mengetahui bagaimana menjaga standar etika berpenampilan, terlebih dahulu sekretaris mengetahui arti katagrooming, dari pendapat para ahli yang dinyatakan di dalam bukunya masing-masing. Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:
1) Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat, rapi atau pelihara.
2) Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.
3) Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
4) Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik.
5) Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan, orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan.
6) Jadi pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang, dimulai dari cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun.
7) Jadi kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan dalam berpenampilan
Penampilan akan mencerminkan kepribadian. Baik buruknya penampilan, berperan besar dalam menunjang kesuksesan seseorang. Penampilan meliputi busana, tata-rias, rambut, kesehatan tubuh, kuku, gigi dan mulut serta aksesoris penunjang lainnya. Busana ialah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki. Didalam hal ini termasuk :
1) Semua benda yang melekat di badan seperti : baju, sarung dan kain panjang.
2) Semua benda yang melengkapi dan berguna bagi si pemakai (millineries) seperti : selendang, topi, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang.
3) Semua benda yang gunanya menambah keindahan bagi si pemakai (accessories), seperti : hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang dan cincin.
Berbusana sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau ketinggalan jaman. Berbusana sopan artinya tidak mempertontonkan tubuh seseorang. Busana sepatutnya membantu kita mengungkapkan siapa kita, dan bukannya memamerkan sekedar daging. Cara sekretaris berbusana menginformasikan kepada orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan sekretaris, apakah dihormati sebagai seorang pribadi atau sebagai sepotong daging belaka.Seseorang berbusana tentunya memiliki tujuan diantaranya :
1) busana merupakan cermin bagi sipemakai. Artinya kita dapat mengatakan sipemakai dari daerah mana, dari negara mana.
2) Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore dan malam.
3) Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah.
B. Pembahasan
Sekretaris identik dengan pekerjaan yang teratur dan menjadi ikon sebuah perusahaan. Seperti halnya publik relation, seorang sekretaris juga dituntut punya penampilan menarik dan profesional. Karena profesi sekretaris merupakan profesi yang mengutamakan penampilan, maka dalam hal ini sangat perlu diperhatikan sebuah penampilan yang baik dan menarik, mulai dari cara menampilkan diri, cara duduk, berbicara, berjalan, berdiri, dan juga cara berpakaian, serta cara merias diri.
Seperti yang sudah diuraikan dalam landasan teori di atas bahwa grooming berasal dari kata wellgromed yang berarti berpenampilan serasi,yaitu penampilan seseorang yang terjaga dan selalu rapi. Jadi grooming dalam penampilan prima adalah penampilan diri seorang petugas yang terjaga dan selalu rapi pada saat dia bekerja memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Pada zaman modern sekarang ini, penampilan serasi sudah menjadi tuntutan untuk semua orang. Karena rasa percaya diri seseorang akan lebih besar dengan penampilan yang serasi. Bagaimana sekretaris bersikap dan memperlakukan diri sekretaris sendiri akan tercermin ketika orang lain menilai sekretaris, dan akan menimbulkan kesan positif dari orang lain, hal itu antara lain: baik dari cara berpakaian, cara berdandan, cara berhias, gaya berjalan, cara makan, cara minum serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam berpenampilan menarik dan serasi.
Berpenampilan menarik adalah salah satu kunci sukses dalam bekerja, terutama seorang sekretaris yang bekerja di bidang pekerjaan yang sering berhubungan dengan orang lain atau masyarakat luas, sehingga memberi respon yang positif dan percaya. Penampilan diri yang baik dan menarik, selain harus didukung oleh penampilan luar, juga harus didukung dan timbul dari dalam diri sekretaris. Dalam pelaksanaan pelayanan prima, sikap yang harus ditonjolkan oleh sekretaris pada saat melayani kolega dan pelanggan harus mencerminkan perangai simpatik, sehingga pelanggan merasa senang dan bangga dilayani.
Sopan santun yang berhubungan dengan penampilan yang wajib diperhatikan dalam lingkungan kerja sekretaris, yaitu :
1) Jangan berpakaian terlalu terbuka atau menerawang. Jangan juga berseksi-seksi dengan rok yang terlalu pendek.
2) Jangan bermake-up atau membetulkan make up di meja, lakukanlah di toilet.
3) Jangan melepas sepatu ketika bekerja, apalagi berjalan ke meja lain. Sangat tidak di anjurkan mengganti sepatu dengan sandal dan kemudian mempergunakannya sambil berjalan-jalan di sekitar kantor.
4) Kenyataan bahwa penampilan merupakan factor utama saat sekretaris di pilih atau diterima untuk posisi sekretaris harus "distinctive" seperti halnya kemampuan kerja dan kepribadian sekretaris. Dengan penampilan yang berbeda itu, orang dengan mudah menunjuk yang mana sekretaris dari antara sekelompok staf wanita di kantor sekretaris.
Saat berkomunikasi dengan sesama manusia diperlukan tatakrama mulai dari etika berkomunikasi, etika di rumah, di sekolah, di tempat umum, di perjalanan, etika dalam berbusana, serta dalam pergaulan. Demikian pula dengan etika berpakaian dan berbusana. Dalam bersosialisasi dengan segala lapisan maka sekretaris harus mengedepankan etika tersebut bila ingin dihargai. Tips berpenampilan secara umum yang dapat digunakan dalam semua keadaan di antaranya adalah :
1) Penuhi tiga syarat mutlak : sederhana, serasi dan sopan
1) Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau
2) Sesuaikan dengan kepribadian. Kenyamanan dalam berpakaian sangat berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri.
3) Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat acara. Misalnya, kaos sebaiknya tidak dipakai dalam suasana formal seperti sekolah, kantor, seminar, pertemuan bisnis resmi, seminar, perkawinan dan sebagainya.
4) Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu normal atau ideal, gemuk pendek, kurus pendek, tinggi gemuk, dan tinggi kurus
5) Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh. Tak perlu khawatir, karena bentuk tubuh yang kurang sempurna dapat ditutupi dengan mengenakan busana yang potongan, model dan warnanya sesuai untuk tubuh.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar